Open-Ended problem atau soal terbuka merupakan soal yang
diformulasikan memiliki multijawaban yang benar. Problem yang diberikan
kepada siswa berupa problem tak lengkap sehingga mungkin saja saat
pertama Open-Ended diterapkan beberapa siswa akan menganggap
soal open ended adalah soal yang membingungkan. Namun, tujuan utama
dalam penerapan Open-Ended bukanlah untuk mendapatkan jawaban saja,
melainkan untuk merangsang siswa untuk mengembangkan kreativitas dan
pola pikir matematika. Berikut contoh sederhana soal open ended:
1. Dalam suatu kelas, sepuluh orang siswa mendapatkan nilai ulangan Matematika dengan rata-rata 75 sehingga total nilainya adalah 750. Jika total nilai sepuluh siswa yang lain adalah 800, berapakah nilai yang didapat setiap siswa?
Bagi yang berprofesi sebagai guru barangkali akan sulit untuk membuat kunci jawaban karena jawaban dari soal tersebut tidaklah mutlak tunggal. Mungkin saja akan ada siswa yang menjawab dengan menjumlahkan total keduanya lalu dibagi 20 sehingga diperoleh nilai 77,5. Lalu, apakah jawaban ini benar? jawabnya adalah Iya. Kemungkinan lain, siswa akan menjumlahkan total keduanya lalu dibagi 20 dimana siswa mendapatkan bagian nilai yang tidak sama, misalnya siswa 1 mendapat 70, siswa 2 mendapat 80, siswa 3 mendapat 75, dan seterusnya sehingga total nilai siswa tetap 1550. Kemudian, apakah jawaban ini juga dibenarkan? jawabnya adalah Iya, benar. Siswa yang menjawab seperti inilah justru yang diharapkan dalam open ended dimana Ia mengembangkan metode sendiri dalam menyelesaikan masalah. Lalu, apakah mungkin ada solusi lain selain kedua solusi diatas? Iya, jawabannya terbentang luas sejauh siswa mau berfikir untuk mendapatkannya.
1. Dalam suatu kelas, sepuluh orang siswa mendapatkan nilai ulangan Matematika dengan rata-rata 75 sehingga total nilainya adalah 750. Jika total nilai sepuluh siswa yang lain adalah 800, berapakah nilai yang didapat setiap siswa?
Bagi yang berprofesi sebagai guru barangkali akan sulit untuk membuat kunci jawaban karena jawaban dari soal tersebut tidaklah mutlak tunggal. Mungkin saja akan ada siswa yang menjawab dengan menjumlahkan total keduanya lalu dibagi 20 sehingga diperoleh nilai 77,5. Lalu, apakah jawaban ini benar? jawabnya adalah Iya. Kemungkinan lain, siswa akan menjumlahkan total keduanya lalu dibagi 20 dimana siswa mendapatkan bagian nilai yang tidak sama, misalnya siswa 1 mendapat 70, siswa 2 mendapat 80, siswa 3 mendapat 75, dan seterusnya sehingga total nilai siswa tetap 1550. Kemudian, apakah jawaban ini juga dibenarkan? jawabnya adalah Iya, benar. Siswa yang menjawab seperti inilah justru yang diharapkan dalam open ended dimana Ia mengembangkan metode sendiri dalam menyelesaikan masalah. Lalu, apakah mungkin ada solusi lain selain kedua solusi diatas? Iya, jawabannya terbentang luas sejauh siswa mau berfikir untuk mendapatkannya.
Bagaimana, menarik bukan???
Coba selesaikan problem untuk SMA berikut:
Air mengalir dari sebuah pipa mengisi sebuah bak berukuran panjang
sama dengan 2 kali lebarnya dan tingginya sama dengan setengah panjang
lebarnya. Jika tinggi bak tersebut adalah 1 meter, maka berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 dari bak tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar